L.I.V.E.R

Posted by TUMINI 2kang JAMOE on 14.28

Liver adalah istilah kedokteran untuk Hati.
Jadi sakit liver berarti juga sakit hati. Tentu saja penyebab sakit liver itu bermacam macam, bisa dikarenakan virus, bisa di karenakan keracunan dan hal ini akan mengakibatkan peradangan. Peradangan yang terjadi pada hati disebut dengan Hepatitis. Apapun jenis peradangannya istilahnya tetap sama yaitu Hepatitis.
Hati memiliki fungsi utama yaitu sebagai Filter Darah. Darah yang beredar di tubuh kita akan dibersihkan dan disaring dari bahan-bahan beracun yang masuk ke tubuh melalui makanan atau pernafasan.
Fungsi Utama hati pada orang dewasa adalah :
  • Menimpan berbagai bentuk glukosa, vit B12, dan zat besi
  • Penyediaan tenaga (zat gula) dan protein
  • Pengeluaran hormon-hormon dan insulin.
  • Pembentukan dan pengeluaran Lemak dan Kolesterol
  • Penyaring dan pembuang bahan bahan beracun di dalam darah mealalui proses pembongkaran hemoglobin.
  • Merubah amonia menjadi urea
Jadi penting lah kiranya, kita membantu memperingan kerja hati kita, baik dengan cara mengatur asupan makanan, maupun dengan cara berolahraga.


Banyak penderita sakit liver yang tidak menyadari bahwa livernya sedang sakit. Untuk yakin, mereka menunggu pengesahan dari lab dan dokter yang menyatakan bahwa liver nya sakit.
Sebenarnya sakit liver bisa dideteksi lebih awal. Liver yang tugasnya menyiapkan makanan siap pakai untuk sel-sel tubuh, dan mendaur ulang sisa proses dari sel-sel tubuh ini apabila tidak bekerja maksimal, bisa segera diketahui dengan gejala yang muncul.
1. Badan lelah sebelum waktunya.
Normalnya orang bekerja akan mulai lelah setelah pk 15.00-16.00. Apabila jam 11 siang atau jam 2 siang sudah lelah, apalagi lelah berlebihan, bisa diartikan liver anda sudah tidak mampu bekerja maksimal. Ibarat sebuah pabrik dengan seribu karyawan, yang bekerja baik mungkin hanya 700 karyawan. Prosesnya sebagai berikut;
Saat anda bekerja mulai pagi, dalam waktu yang hampir bersamaan, diproduksi pula sisa pembakaran dari proses yang ada. Produk sisa ini, melalui darah dibawa ke liver untuk di daur ulang. Zat yang masih bisa dimanfaatkan diproses dan disempurnakan kembali. Zat yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi di kirim ke ginjal untuk dibuang melalui urin.
Liver sehat akan mampu melakukan proses ini hingga sore hari. Liver yang sel-sel nya tidak bekerja maksimal mungkin hanya mampu bekerja hingga jam 11 atau jam 2 siang tergantung sebera banyak sel yang masih bisa bekerja.
Makin banyak sel yang bisa bekerja maksimal, makin prima kondisi seseorang.
2. Bangun pagi tidak fresh.
Setelah tidur semalam, kurang lebih 6 jam, liver seharusnya sudah mendapatkan waktu yang cukup panjang untuk memproses hasil sisa sepanjang hari. Bila pagi hari anda bangun tidak dalam kondisi segar, berarti liver anda tidak bekerja dengan baik.
3. Setelah berhubungan seks, kehabisan stamina berkepanjangan.
Adalah wajar ketika selesai melakukan hubungan seks anda kelelahan. Yang tidak wajar bila setelah istirahat 1-2 jam anda tidak segera pulih untuk melakukan aktifitas lain.
4. Mudah masuk angin.
Mudah masuk angin juga salah satu indikasi bahwa liver anda sedang tidak sehat. Gangguan ini bila tidak ditanggapi dan disembuhkan, dapat menjadi sakit liver yang berat.

SGOT -SGPT SERING BIKIN KECELE

Dalam dunia kesehatan SGOT-SGPT bukanlah istilah baru. Meski begitu masih banyak orang kecele dengan angka-angka yang ditampilkannya.

Pemilik angka SGOT-SGPT di atas normal dianggap sakit. Sebaliknya, kadar di bawah normal diyakini sehat. Padahal kenyataannya belum tentu begitu.

"Wah gawat, SGPT gue tinggi! Padahal gue enggak ngerasa sakit apa-apa tuh,” keluh Indra, pelamar kerja yang baru saja melakukan tes kesehatan. Wajahnya gusar, memandangi hasil tes laboratorium. Kegusaran Indra bak mewakili kegusaran banyak orang, yang serta-merta risau ketika tahu kadar SGPT dan SGOT-nya melampaui batas atas normal (BAN).

SGOT-SGPT merupakan dua enzim transaminase yang dihasilkan terutama oleh sel-sel hati. Bila sel-sel liver rusak, misalnya pada kasus hepatitis atau sirosis, biasanya kadar kedua enzim ini meningkat. Makanya, lewat hasil tes laboratorium, keduanya dianggap memberi gambaran adanya gangguan pada hati.

Penyimpangan Populasi

Kembali pada keluhan Indra, apakah SGOT-SGPT yang melampaui BAN memang pertanda awal datangnya malapetaka?

Jawabannya, belum tentu! SGOT-SGPT yang berada sedikit di atas normal tak selalu menunjukkan seseorang sedang sakit. Bisa saja peningkatan itu terjadi bukan akibat gangguan pada liver. “Kalau kita tes darah sesudah main bola atau kerokan, sangat mungkin SGOT-SGPT kita bakal naik,” kata dr. Rino A. Gani, Sp.PD-KGEH, hepatolog Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Kadar SGOT-SGPT juga gampang naik turun. Mungkin saja saat diperiksa, kadarnya sedang tinggi. Namun setelah itu, dia kembali normal. Pada orang lain, mungkin saat diperiksa, kadarnya sedang normal, padahal biasanya justru tinggi. Karena itu, satu kali pemeriksaan saja sebenarnya belum bisa dijadikan dalil untuk membuat kesimpulan.

Angka BAN pun dibuat berdasarkan statistik. Di dalam statistik selalu ada simpangan baku. Artinya, ada sebagian kecil orang yang memang berbeda dari kebanyakan orang. Menurut American Gastroenterological Association, penyimpangan ini terjadi pada 1- 4% dari populasi. Mereka punya nilai SGOT-SGPT yang sedikit lebih tinggi dari BAN, tapi tidak menunjukkan gejala sakit.

Berarti, kadar SGOT-SGPT sedikit di atas normal boleh dianggap enteng?

Jelas tidak! Meski bisa saja sebaliknya, seseorang mengidap sakit liver kronis, walaupun kadar SGOT-SGPT-nya normal. “Sekitar 30% penderita hepatitis C kronis memiliki kadar ALT (SGPT) normal,” ungkap Goerge K. K. Lau, guru besar Department of Medicine, Queen Mary Hospital, University of Hong Kong, di kongres Asian Pacific Association for the Study of Liver (APASL) 2005 di Bali, belum lama ini.

Sisanya, 40% penderita hanya menunjukkan kenaikan sedikit SGPT di atas BAN. Rino pun sependapat dengan George Lau.

“Pada sekitar 60 - 70% pasien kami, nilai ALT (SGPT)-nya hanya sekitar 1,3 - 1,5 kali batas atas normal,” ungkapnya. Meski tidak begitu “tinggi” (tak sampai dua kali BAN), mereka ternyata sudah positif terinfeksi virus hepatitis C.

Tak cuma di hati

Gangguan hati sendiri bentuknya berjenis-jenis, dengan jumlah penderita tak sedikit. Jumlah pengidap hepatitis C saja sekitar 3% dari populasi. Belum lagi hepatitis A dan B yang jumlahnya jauh lebih banyak. Apalagi jika ditambah dengan perlemakan hati, sirosis, intoksikasi obat, fibrosis hati, dan penyakit lain yang nama-nya jarang kita dengar.

Penyakit-penyakit tadi umumnya ditandai dengan peningkatan angka SGOT-SGPT. Namun, kedua enzim itu tidak 100% dihasilkan oleh liver. Sebagian kecil juga diproduksi oleh sel otot, jantung, pankreas, dan ginjal. Itu sebabnya, jika sel-sel otot mengalami kerusakan, kadar kedua enzim ini pun meningkat.

Rusaknya sel-sel otot bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya aktivitas fisik yang berat, luka, trauma, atau bahkan kerokan. Ketika kita mendapat injeksi intra muskular (suntik lewat jaringan otot), sel-sel otot pun bisa mengalami sedikit kerusakan dan meningkatkan kadar enzim transaminase ini. Pendek kata, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kenaikan SGOT-SGPT.

Dibandingkan dengan SGOT, SGPT lebih spesifik menunjukkan ketidakberesan sel hati, karena SGPT hanya sedikit saja diproduksi oleh sel nonliver. Biasanya, faktor nonliver tidak menaikkan SGOT-SGPT secara drastis. Umumnya, tidak sampai 100% di atas BAN. Misalnya, jika BAN kadar SGPT adalah 65 unit/liter (u/l), kenaikan akibat bermain sepakbola lazimnya tak sampai dua kali lipat.

Jika kadarnya melampaui dua kali lipat, ini pertanda mulai menyalanya lampu merah yang harus diwaspadai. Jangan “sakit hati” jika dokter curiga kita mengidap sakit hati. BAN sendiri bisa berbeda antarlaboratorium. Jika pernah tes darah di dua laboratorium yang berbeda, dan mendapatkan BAN yang berbeda, Anda tak perlu heran.

“Batas atas normal tergantung pada reagen dan alat yang digunakan,” jelas Rino. Di rumah sakit tertentu, BAN kadar SGPT bisa 40 u/l, tapi di klinik lain bisa 65 u/l. Ini hanya masalah teknis pemeriksaan. itu sebabnya, kita tak bisa menyatakan tinggi rendahnya SGOT-SGPT dari angka absolut, tetapi dari nilai relatif (dibandingkan dengan BAN).

Bunuh diri terencana

Sebagaimana organ lain, hati punya mekanisme pertahanan diri. Ketika diserang virus, ia berusaha melawan. Jika kalah, ia punya dua pilihan: berjuang sampai akhir hayat atau bunuh diri. Pada hepatitis A dan B, hati mengambil pilihan pertama, berjuang sampai mati.

Begitu sel-sel liver mati, dindingnya jebol. dan akhirnya hati mengalami peradangan. Kondisi ini menyebabkan naiknya kadar SGOT-SGPT di dalam darah. Karena kadarnya meningkat, dokter lebih mudah mendiagnosis.

Namun pada hepatitis C, urusannya lebih kompleks. Tak semua sel hati merespons kekalahan dengan tetap berjuang sampai mati. Sebagian yang lain bunuh diri secara terencana. Dalam istilah kedokteran itu disebut apotosis (programmed cell death). Acara bunuh diri ini bukan tanpa tujuan. Dengan bunuh diri, sel-sel liver berusaha “membunuh” virus secara tidak langsung.

Salah satu kelemahan virus yaitu tidak punya mekanisme sendiri dalam berkembang biak. Mereka beranak pinak dengan cara memanfaatkan mekanisme hidup sel makhluk hidup lainnya. Dalam kasus hepatitis, sel yang ditumpangi adalah sel-sel liver. Dengan bunuh diri, sel liver berusaha membuat virus tak bisa berkembang biak.

Karena bunuh diri, sel-sel hati tidak pecah, tapi menciut. Yang terjadi selanjutnya bukan proses peradangan, melainkan pengerutan. Karena liver tak meradang, kadar SGPT pun tak terpengaruh. Itulah yang menyebabkan penderita hepatitis C bisa memiliki kadar SGPT normal, meskipun sebenarnya ia telah menderita penyakit kronis.

Itu pula yang membuat dokter harus berulang-ulang membetulkan letak kacamata, karena sulit menegakkan diagnosis.

Perlu tes lain

Menurut Rino, SGOT-SGPT hanya menggambarkan tingkat kerusakan sel hati. Kedua enzim lain itu tak bisa menggambarkan tingkat kemampuan sel hati untuk meregenerasi diri. Dalam kondisi normal, sel-sel tubuh memiliki kemampuan regenerasi. Jika rusak, mereka akan menggantinya dengan sel-sel baru. Kemampuan regenerasi inilah yang akan mengimbangi kerusakan sel.

Hal itulah yang tidak tergambar dari hasil tes SGOT-SGPT. Bisa saja seseorang mengalami kenaikan SGOT-SGPT hingga di atas normal, tapi sebetulnya liver tidak dalam kondisi sakit, karena sel yang telah mati segera diganti oleh sel baru.

Meski kenaikan SGOT-SGPT bisa disebabkan banyak faktor, Rino menandaskan, peningkatan keduanya harus tetap diwaspadai. Sepanjang masih punya dua mata, kita tak boleh memandangnya dengan sebelah mata. Meski hanya sedikit di atas normal pun, penyebabnya harus ditelusuri, sampai yakin memang tidak ada penyakit yang menyerang. Kadar di atas normal jadi pertanda kita harus mencurigai adanya gangguan pada hati.

Pada hepatitis C, jika SGPT sampai dua kali lipat dari BAN, para hepatolog sepakat untuk mengambil tindakan terapi. Untuk kasus SGPT normal atau sedikit di atas BAN, terjadi perbedaan mazhab. Mazhab pertama mengharuskan terapi segera. Mazhab kedua, pasien harus dipantau secara ketat sebelum diterapi.

Selama masa pemantauan itu, pasien harus 4 - 5 kali pergi ke laboratorium untuk menjalani tes fungsi hati tiap 1 - 2 bulan sekali. Tes fungsi hati di sini bukan hanya tes SGOT dan SGPT. Ada banyak komponen kimia darah lain yang perlu diperiksa. Untuk memastikan, dokter perlu melakukan biopsi. Secuplik sampel jaringan diambil dari liver untuk diperiksa lewat mikroskop.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan nilai normal, pasien boleh sedikit lega hati. Ia hanya perlu kontrol setahun lagi. Namun, jika rangkaian pemeriksaan menunjukkan pasien telah sakit hati, ia harus berbesar hati untuk menjalani terapi.

*****

Minum Jamu Pun Ada Aturannya

Sudah menjadi kelaziman di masyarakat kita, salah satu upaya menurunkan SGOT-SGPT dilakukan dengan minum jamu. Menurut Rino, persoalan jamu ini cukup dilematis. Di satu sisi, pasien berhak minum jamu atas kehendak sendiri. Namun di sisi lain, jamu bisa mengganggu interpretasi dokter dalam menegakkan diagnosis.

Jamu-jamu tertentu memang terbukti bisa menurunkan kadar SGOT-SGPT. Jika kenaikan SGOT-SGPT hanya bersifat sementara, minum jamu tak akan menimbulkan masalah. Problem akan muncul jika kenaikan SGOT-SGPT memang disebabkan oleh penyakit liver yang masih malu-malu untuk membuka identitas. Dalam keadaan itu, jamu bisa menimbulkan efek masking. SGOT-SGPT turun, tapi sebetulnya proses perusakan liver terus terjadi.

Bila kadar SGOT turun, dokter mungkin akan menganggap pasien sehat-sehat saja. Padahal, mungkin ia telah menderita penyakit kronis. Akibatnya pasien tidak mendapat terapi yang diperlukan. Hal itu akan merugikan si pasien sendiri.

Jalan tengahnya, Rino menyarankan agar pasien memberi tahu dokter ketika minum jamu. Dengan begitu, proses diagnosis tak terganggu. Selain itu, Rino juga menyarankan pasien mengurangi aktivitas fisik yang berat. Jika ada undangan bermain futsal, misalnya, lupakan saja untuk sementara. ***



Penyebab utama kerusakan hati/liver adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang.
2. Tidak buang air besar pada pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7. Penggunaan minyak goreng yang tidak sehat. Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
8. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak matang 3-5 bagian.

Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan “jadwalnya “..

Sebab :

Jam 21.00 – 23.00 adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun( de-toxin) dibagian system antibody (kelenjar getah bening). 
Jam 23.00 – 01.00 adalah saat proses de-toxin dibagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas. 
Dini hari 01.00 - 03.00 adalah proses de-toxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
Jam 03.00 – 05.00 adalah de-toxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. 
Jam 05.00 – 07.00 adalah de-toxin di bagian usus besar, harus buang air besar.
Jam 07.00 – 09.00 adalah waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi.

Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, Tidurlah Nyenyak dan Jangan Begadang.

Pernah sakit liver,ciri sakit liver kambuh?

CIRI2 KAMBUHNYA SAKIT LIVER, berbeda satu dengan lain orang. Umumnya kencing berwarna gelap
dan badan terasa sehat tidak capek, akan tetapi mata kok mengantuk.

Sebenarnya Lebih baik anda mengetahui jenis penyakit liver yang pernah di derita. Apakah karena Virus A/B atau C. Dari sini baru kita bisa mengatur DIET sesuai pola penyakitnya.
Liver merupakan organ tubuh kita yg unik.ia termasuk organ yg bekerja plg keras namun bisa memperbaiki dirinya sdri. ia tidak akan menunjukkan gejala yg sgt jelas bila sakitnya masih masih sekitar 60-70% saja, karena penderita seperti masih sehat-sehat saja. Bila sudah sgt berat barulah penderita menyadari ia sakit krn livernya sudah tidak tahan lagi..
Untuk jelasnya, sebaiknya anda periksa ke lab, bila memang liver anda sakit lagi, kali ini anda harus serius menanganinya. Lakukan gaya hidup sehat mulai sekarang. Hindari rokok, minuman alkohol, begadang, makanan yg kurang bersih. Dan Minum vitamin yg mendukung fungsi liver Anda.

Terapi Jus Sakit Liver

Sakit liver (hati) dapat disembuhkan dengan menggunakan terapi jus wortel, jus bit, jus mentimun, jus bayam, jus kelapa, jus celery, dan jus peterselli. Aturan terapinya adalah sebagai berikut: 1 gelas jus wortel, 1/3 gelas jus bit, dan 1/3 gelas jus mentimun diminum pada pagi hari; 1 gelas jus wortel dan 1/2 gelas jus bayam diminum pada siang hari; 1 gelas jus wortel, 1/3 gelas jus bit, dan 1/4 gelas jus kelapa diminum pada sore hari; 1 gelas jus wortel, 1/2 gelas jus celery, dan 1/4 gelas jus peterselli diminum pada malam hari. Sebagai pelengkap, minum 1 gelas jus wortel sebelum tidur. Apabila dilakukan secara teratur, niscaya sakit liver dapat terobati. Selamat mencoba!


MAKAN COKELAT OBATI SAKIT LIVER ?

Cokelat hitam dapat dijadikan obat bagi orang-orang yang menderita liver sirosis hati di masa depan, menyusul riset terbaru yang menunjukkan manfaat kesehatan potensial dari cokelat. Peneliti Spanyol hari Kamis mengatakan bahwa memakan cokelat hitam mengakhiri naiknya tekanan darah abdominal yang biasa terjadi setelah makan, yang dapat mencapai level berbahaya bagi pasien sirosis dan dalam beberapa kasus membawa pada pecahnya pembuluh darah.
Antioksidan yang disebut flavanol ditemukan dalam biji cokelat dipercaya menjadi alasan mengapa cokelat baik bagi tekanan darah karena zat kimia itu membantu sel-sel urat halus dari pembuluh darah untuk mengendur dan membesar.
Sebuah studi terhadap 21 pasien dengan penyakit liver tahap air menemukan mereka yang diberi makanan mencakup cokelat hitam 85 persen memiliki kenaikan lebih kecil dalam tekanan darah di liver atau tekanan di pembuluh darah, dari mereka yang diberikan cokelat putih.
“Penelitian ini menunjukkan hubungan yang jelas antara mekan cokelat hitam dan tekanan di pembuluh darah dan menunjukkan kemajuan penting dalam manajemen pasien sirosis,” kata Mark Thursz, profesor hepatology di Imperial College London.
Hasil ini dipresentasikan pada pertemuan tahuunan Asosiasi Eropa bagi Studi Liver di Wina dan menyusul sejumlah studi sebelumnya yang menyatakan bahwa cokelat hitam juga mendukung kesehatan jantung.
Sirosis adalah luka di hati akibat kerusakan jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi hepatitis dan penyalahgunaan alkohol.

DIET BAGI PENDERITA SAKIT LIVER

Tujuan Diet:
  • Memperbaiki jaringan hati yang rusak.
  • Mencegah kerusakan lebih lanjut.
  • Mempertahankan keadaan gizi pasien.
Makanan yang dilarang:
  • Sumber karbohidrat: ketan, ubi, talas, singkong.
  • Sumber protein: daging berlemak, daging/ikan/sayuran yang diawet seperti diasap, diasin, dikornet, sosis, ham, sarden, kacang merah, sele kacang, alkohol.
  • Makanan mengandung gas: kol, sawi, lobak, nangka, durian, cabe, bumbu yang mengandung garam.
Makanan yang dianjurkan:
  • Beras dibubur, ditim
  • Kentang direbus
  • Gula dan olahannya
  • Minyak, margarine, santan encer, daging tak berlemak.
  • Buah dan sayur yang tidak bergas.
Saran:
  • Olahraga teratur minimal 3x seminggu selama 30 menit. Menumis dengan minyak kacang atau margarine. Gunakan santan encer.

Tak Perlu Fobia dengan Lemak

Posted by TUMINI 2kang JAMOE on 10.23

Lemak memang bisa bikin gemuk, tapi tak perlu sampai fobia dengan lemak apalagi sampai benar-benar menghindarinya. Kadar lemak yang tepat tetap dibutuhkan tubuh agar tetap sehat.

Lemak merupakan molekul-molekul alam yang tak dapat larut dalam air. Hal inilah yang menyebabkan jika orang terlalu banyak makan lemak akan menjadi gemuk.

Tapi lemak juga berfungsi sebagai sumber tenaga, membantu penyerapan vitamin dan pertumbuhan sel. Maka jumlah lemak yang tepat tetap dibutuhkan oleh tubuh.

"Zaman sekarang lemak memiliki konotasi negatif, sehingga banyak orang yang fobia untuk memakannya. Tapi ini adalah pendekatan yang salah," ujar dr Ratna Djuwita Hatma, MPH, perwakilan dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), dalam acara Workshop bertajuk 'Pentingnya Peran Lemak Esensial Bagi Tumbuh Kembang Anak' di Menteng, Jakarta, Kamis (6/5/2010).

Menurut dr Ratna, tubuh memerlukan makanan dengan komposisi seimbang, termasuk juga lemak. Komposisi seimbang yang dimaksudkan yaitu karbohidrat sebesar 50-60 persen, protein 15-20 persen, lemak 30 persen, vitamin A, B1 B2, B3, B6, B9, B12, D, E dan mineral.

Nah, ternyata lemak yang dibutuhkan oleh tubuh adalah sebesar 30 persen. Kadar 30 persen ini harus terdiri dari 3 jenis lemak, yaitu saturated fatty acid (lemak jenuh atau SAFA), monounsaturated fats acid (lemak tak jenuh ikatan tunggal atau MUFA) dan polyunsaturated fatty acid (lemak tak jenuh ikatan ganda atau PUFA).

Dari 30 persen itu, kadar masing-masing lemak harus seimbang. SAFA dibutuhkan sebesar 7-10 persen dari kebutuhan lemak, MUFA sebesar 12 persen dan PUFA 10 persen. Atau dengan rasio kasar perbandingannya adalah 1:1:1.

"Namun, yang menjadi masalah adalah konsumsi lemak jahat SAFA pada masyarakat Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kadar lemak lainnya," ujar dokter yang juga dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Menurut dr Ratna, kebanyakan masyakat Indonesia salah mengonsumsi lemak. Rasio antara SAFA, MUFA, dan PUFA bisa mencapai 4:1:1.

Hal inilah yang berbahaya bagi kesehatan, karena SAFA merupakan lemak jahat yang bila berlebihan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit terutama yang berkaitan dengan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan hiperkolesterol.

Seperti dilansir dari healthcastle, lemak jenuh atau SAFA banyak terdapat dalam makanan seperti daging merah, susu kaya lemak, telur, dan segala macam makanan yang digoreng.

Sedangkan lemak tak jenuh ikatan tunggal atau MUFA banyak terdapat pada kacang-kacangan seperti kacang tanah, walnut, almon, alpukat dan minyak zaitu.

Dan lemak tak jenuh ikatan ganda atau PUFA banyak terdapat pada ikan laut dalam seperti salmon, tuna, tenggiri, dan kakap, minyak sayur yang tidak dipanaskan terlalu tinggi, kacang-kacangan, tempe, tahu, tauge, minyak kelapa, dan alpukat.

Penderita Diabetes Jangan Makan Buah yang Di-juice

Posted by TUMINI 2kang JAMOE on 10.21
Penderita penyakit diabetes militus (DM) boleh-boleh saja mengonsumsi buah-buahan. Namun, sebaiknya buah-buahan tersebut tidak dikonsumsi dalam bentuk juice.

"Masalahnya sekarang ini banyak yang 'memindahkan' buah menjadi juice. Nah, buah apa pun itu, kalau dibuat juice akan meningkatkan glukosa darah," kata Ketua Tim
Dokter Kepresidenan, Dr Aris Wibudi.

Hal itu disampaikan dia dalam ceramah kesehatan dengan tema 'Mungkinkah Hidup Tanpa Diabetes dan Bahagia Bersama Diabetes' di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2010). Ibu Herawati Boediono juga hadir dalam acara ini.

Aris menyebutkan aneka buah yang aman dimakan oleh penderita penyakit gula darah tinggi. Aman dalam arti tidak meningkatkan kadar gula dalam darah. Buah-buahan tersebut misalnya belimbing, jambu merah, jambu air, pepaya, semangka, dan jeruk.

"Pisang itu sedikit tinggi, tapi tidak perlu terlalu khawatir," jelas pria yang berpangkat Brigjen ini.

Lebih dari itu, lanjutnya, penderita diabetes harus mengatur pola makan dengan
sehat. Bila akan mengonsumsi makanan kemasan, ia mengimbau agar konsumen melihat daftar nutrisi yang ada di dalamnya.

Beberapa makanan, menurut Aris, memang dianjurkan untuk tidak dimakan. Namun, makanan tersebut dapat dimodifikasi komposisinya sehingga 'aman'.

"Orang diabetes itu nggak boleh sengsara. Ternyata kita bisa memodifikasi makanan. Jadi diakali. Supaya kadar gula tidak tinggi dikasih agar-agar misalnya," pungkasnya.

Banyak Makan Pisang Bikin Susah BAB

Posted by TUMINI 2kang JAMOE on 10.18
Selama ini orang berpikir makan pisang dapat membantu proses detoksifikasi dalam tubuh. Tapi banyak makan pisang bisa susah BAB. Cukup makan 2 buah pisang per hari.

Pisang merupakan salah satu buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tapi ternyata terlalu banyak mengonsumsi pisang bisa menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk buang air besar (BAB).

Beberapa makanan ada yang bisa berfungsi sebagai pencahar seperti kacang-kacangan, sayuran, rumput laut, kacang hijau, wortel, kacang merah kacang polong dan makanan lain yang mengandung banyak serat. Tapi beberapa makanan lain juga bisa membuat seseorang menjadi sulit untuk buang air besar.

Seperti dikutip dari Healthmad, Kamis (6/5/2010) beberapa makanan yang mengandung kadar lemak dan gula yang tinggi bisa menyebabkan sembelit atau susah buang air besar, salah satunya adalah pisang yang mengandung 3 jenis gula yaitu glukosa, sukrosa dan fruktosa.

Kondisi susah buang air besar ini terkadang dapat menyakitkan bagi orang tersebut saat ingin buang air besar.

Selama ini orang berpikir bahwa makan pisang dapat membantu memfasilitasi proses detoksifikasi atau pembersihan kotoran-kotoran dalam tubuh.

Tapi pada kenyataannya pisang tidak membantu proses tersebut, karena makanan yang mengandung banyak serat kasar seperti sayuran dan buah yang bisa membantu proses detoksifikasi atau pembersihan tersebut.

Sebenarnya pisang juga mengandung bahan yang diidentifikasi sebagai pektin dan merupakan sumber serat dalam pisang. Mengonsumsi satu pisang bisa menyumbangkan 15 persen dari keseluruhan asupan serat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kematangan dari pisang juga menentukan apakah pisang yang dikonsumsi bisa menyebabkan sembelit atau tidak.

Kalium yang terdapat dalam buah pisang matang bisa membantu meringankan kondisi diare karena berfungsi sebagai pengganti elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh, sedangkan fruktooligosakarida yang ditemukan dalam pisang bisa menghambat fermentasi pisang di dalam saluran usus dan membantu mencegah sembelit untuk beberapa kasus tertentu.

Tapi jika pisang yang dikonsumsi belum matang, justru bisa menyebabkan kesulitan buang air besar (BAB) atau sembelit. Pisang yang masih mentah akan jauh lebih sulit dicerna oleh tubuh serta terasa pahit karena mengandung tanin.

Selain itu pisang jenis ini juga mengandung pati yang banyak sehingga berkontribusi terhadap kondisi sembelit.

Sebaiknya seseorang tidak mengonsumsi lebih dari dua pisang per harinya, hal ini direkomendasikan untuk menjaga agar pergerakan usus besarnya tetap sehat. Mulailah dengan konsumsi satu pisang per hari untuk mengetahui apakah hal tersebut mempengaruhi sistem pencernaan atau tidak.

Belajar Sambil Tidur Meningkatkan Daya Ingat

Posted by TUMINI 2kang JAMOE on 10.16
Chicago, Siswa yang malas mungkin sekarang punya banyak alasan untuk dapat tidur lama. Studi terbaru menemukan mendengarkan suara-suara tertentu seperti bahan kuliah saat tidur dapat meningkatkan daya ingat.

Bahkan, untuk memanfaatkan hasil temuan ini, sekarang telah diproduksi bantal yang dilengkapi dengan speaker sehingga orang bisa tidur sambil mendengarkan musik atau bahan kuliah.

Hasil studi yang telah diterbitkan dalam jurnal Science ini, menyimpulkan bahwa memori yang dikonsolidasikan pada saat tidur dapat mempengaruhi daya ingat sehingga orang dapat menghapal lebih kuat.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan di Northwestern University di Chicago ini, meneliti sekelompok siswa untuk melihat 50 objek yang semuanya dipasangkan dengan lokasi tertentu di layar komputer.

Peneliti kemudian meminta partisipan untuk berbaring. Ketika partisipan tidur, suara-suara yang merupakan setengah dari objek yang digunakan itu diperdengarkan.

Pada saat diuji, siswa-siswa tersebut ternyata lebih mampu menempatkan objek-objek yang mereka dengar selama tidur ketimbang objek-objek yang mereka lihat saat terjaga.

"Siswa dapat belajar sambil beristirahat," ujar Jamie Moryoussef, direktur manager Sound Asleep yang memproduksi bantal speaker baru seharga sekitar 270 ribu rupiah, seperti dilansir dari Telegraph, Jumat (7/5/2010).

Orang pertama yang meningkatkan teori belajar saat tidur adalah Aldous Huxley, seorang penulis yang menyebut teori ini sebagai 'hypnopaedia' dalam novelnya Brave New World.

Teori ini memang jauh dari yang diakui secara universal. Karena para kritikus mengatakan bahwa suara yang diperdengarkan pada malam hari akan mencegah orang tidur nyenyak, padahal tidur nyenyak dapat membantu otak menyimpan informasi lebih efisien.

Sedangkan studi lain menemukan bahwa arus listrik yang melalui otak saat tidur dapat pula meningkatkan daya ingat.

Beberapa psikiater percaya bahwa orang dapat memanipulasi otak mereka dengan proses 'mimpi yang jelas', yang memungkinkan orang tidur untuk mengulang kegiatan dengan manfaat yang tidak berubah pada saat mereka bangun.

Penyebab Hilangnya Nafsu Makan

Posted by TUMINI 2kang JAMOE on 10.15

Hilang nafsu makan umumnya dialami orang sakit. Tapi hilang nafsu makan tak melulu karena sakit bisa juga akibat efek samping beberapa obat termasuk gangguan makan karena ingin menaikkan atau menurunkan berat badan.

Padahal nafsu makan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tapi kondisi tertentu kadang membuat orang kehilangan nafsu makannya.

Nafsu makan merupakan sistem regulasi yang kompleks, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi tubuh. Banyak faktor yang terlibat dalam menciptakan dan mempertahankan nafsu makan untuk berat badan ideal.

Masalah nafsu makan dapat berupa kelebihan nafsu makan (hyperphagia) dan kekurangan nafsu makan (anoreksia) yang menyebabkan kenaikan dan penurunan berat badan yang cepat.

Hilang nafsu makan alias anoreksia kadang sering digunakan untuk menunjukkan istilah gangguan makan. Anoreksia adalah menurunnya keinginan, sensasi atau rangsangan untuk makan.

Hal ini bisa disebabkan oleh gejala penyakit, gangguan atau kondisi yang mungkin memerlukan perhatian medis yang mencegah sistem pembuangan dari tubuh.

Yang tak bisa dipisahkan dari masalah hilangnya nafsu makan adalah sistem percernaan. Seperti dilansir dari Healthblurbs, Senin (10/5/2010), beberapa masalah pencernaan yang menyebabkan hilangnya nafsu makan yaitu:
  1. Maag
  2. Radang perut
  3. Divertikulitis (radang atau infeksi satu atau lebih divertikula dalam saluran pencernaan)
  4. Penyakit Crohn
  5. Sindrom iritasi usus
  6. Kolitis ulseratif (luka atau peradangan pada usus besar)

Infeksi juga dapat menyebabkan orang tidak lapar dan kehilangan nafsu makan. infeksi yang menyebabkan hilangnya nafus makan bisa merupakan penyakit akut atau penyakit kronis yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit atau jamur, antara lain:
  1. Influenza
  2. Penyakit gondok
  3. Sipilis
  4. Pneumonia
  5. Cacar air
  6. Radang tenggorokan
  7. Demam kuning
  8. HIV/AIDS
  9. Demam tipus
  10. Cacingan (akibat cacing tambang)
  11. Keracunan makanan (E. coli enteritis)
  12. Penyakit coxsackie

Atau bahkan disebabkan oleh penyakit-penyakit yang cukup parah seperti:
  1. Sirosis
  2. Hepatitis
  3. Limfoma
  4. Kelumpuhan jantung
  5. Penyakit hati
  6. Radang usus buntu
  7. Gagal ginjal
  8. Panyakit Addison
  9. Rheumatoid arthritis
  10. Gagal ginjal kronis
  11. Kanker (paru-paru, hati, ginjal, ovarium, serviks, lambung, dan pankreas)

Hilang nafsu makan juga disebabkan oleh efek samping beberapa obat seperti kokain, morfin, antibiotik, amfetamin, methamphetamine, obat kemoterapi, obat batuk dan hidung tersumbat (dekongestan).

Beberapa kondisi psikologis, diet dan gaya hidup juga merupakan faktor terkait yang menyebabkan hilangnya nafsu makan, yaitu:
  1. Stres
  2. Depresi
  3. Anemia
  4. Alkohol
  5. Migrain (sakit kepala sebelah)
  6. Kekurangan vitamn B12
  7. Kehamilan (trimester pertama)